3.PERKEMBANGAN
STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
1. Strategi
Pembangunan
§ Strategi
Pertumbuhan
STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
·
Menaikkan
pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) :
terjadi laju pertum,buhan penduduk (HARVEY LEIBSTEIN).
·
Setiap ekonomi
tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan :
menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan :
menaikkan pendapatan perkapita
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI
PENDAPATAN PERKAPITA
·
Pendapatan naik,
meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada
titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita
menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika
pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun
(LEIBSTEIN).
·
Dengan kenaikan
pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi
meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat
sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS
KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari
pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.
Skala disekonomis
internal ;
akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.
Skala disekonomis
external ;
akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan
kelembagaan di negara berkembang.
AGEN PERTUMBUHAN
1. Pengusaha
2. Investor
3. Penabung
4. Inovator
Kegiatan tersebut membantu
pertumbuhan sehingga memunculkan :
1. Kewiraswastaan
2. Peningkatan sumber pengetahuan
3. Pengembangan keterampilan
produktif masyarakat
4. Peningkatan laju tabungan dan
investasi
§ Strategi
Pembangunan dan Pemerataan
Terbagi
menjadi 2 yaitu pembangunan seimbang dan tidak seimbang :
§ STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan
(SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan
keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yang berkaitan erat satu dengan
yang lain sehingga setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sebagai
akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3
macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1. Yang diakibatkan oleh perluasan
pasar
2. Karena industri yang sama
letaknya berdekatan
3. Karena adanya industri lain dalam
perekonomian tersebut.
SCITOVSKY : Eksternalitas : jasa-jasa yg diperoleh dengan cuma-cuma oleh
suatu industri dari satu atau beberapa industri.
§ STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
ALBERT O. HIRSCHMAN dan PAUL STREETEN : pola yang lebih cocok untuk
mempercepat pembangunan di negara yang sedang berkembang, karena :
1.
Secara historis
pembangunan ekonomi coraknya tidak seimbang
2.
Mempertinggi
efesiensi penggunaan Sumber daya tersedia
3.
Pembangunan tak
seimbang menimbulkan KEMACETAN (BETTLENECKS) yaitu gangguan dlm proses
pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1. Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES)
Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2. Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES)
Menentukan
urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.
HIRSCHMAN :
Menganalisis alokasi sumber daya sektor prasarana (Social Everhead Capital =
SOC) dengan sektor produktif yang menghasilkan barang kebutuhan masyarakat
(Directly Productive Activities = DPA). terdapat 3 pendekatan :
1. Pembangunan yang seimbang antar
kedua sektor
2. Pembangunan tidak seimbang dimana
sektor prasarana lebih ditekankan.
3. Pembangunan tidak seimbang dimana
sektor produktif lebih ditekankan.
Kegiatan ekonomi mencapai efisien dan optimal, jika :
1.
Sumber daya
dialokasikan DPA dan SOC, pada tingkat produksi maksimum
2.
Pada tingkat
produksi tertentu, jumlah sumber daya digunakan DPA sedangkan SOC jumlahnya
menurun.
PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG DALAM SEKTOR PRODUKTIF
Mekanisme pendorong pembangunan (INDUCEMENT MECHANISM) ada 2 :
1. Pengaruh keterkaitan ke
belakang (Backward Linkage Effects)
Tingkat rangsangan yg diciptakan pembangunan industri
terhadap perkembangan industri yang menyediakan input bagi industri tsb.
2. Pengaruh keterkaitan ke depan
(Forward Linkage Effects)
Rangsangan yg diciptakan oleh pembangunan industri thd
perkembangn industri yg menggunakan produk industri yang pertama sbg input
mereka.
Berdasarkan pada tingkat keterkaitan antar industri, ada 2 golongan :
1. Industri SATELIT (SATELITY
INDUSTRY)
- Lokasi berdekatan dgn industri induk
mempertinggi efisiensi
- Input utama berasal dari produk industri
induk
- Besarnya industri tidak melebihi industri
induk.
2. Industri NON SATELIT (NON
SATELITY INDUSTRY)
CHENERY & WATANABE * Penggolongan industri ada 4 golongan :
1. Industri barang setengah jadi
2. Industri barang jadi
3. Industri barang setengah jadi
sektor primer
4. Industri barang jadi sektor
primer.
§ Strategi Keretgantungan
§ Teori ketergantungan
muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico
City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara
sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang menarik dari
teori ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme utara-selatan,
desa-kota, corepriphery yang pada dirinya mencerminkan adanya
pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
§ Pada tahun 1965 muncul
strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul
dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan
dengan pemerataan.
§ Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
§ Kemiskinan di
negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara
tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin
terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus
mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.
§ Teori ketergantungan
ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “. . . . .teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi
semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun
masyarakat sendiri (selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi
kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara
pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan
saja . . . . . “ ( Kothari dalam Ismid Hadad, 1980 ).
§ Strategi yang Berwawasan Ruang
Pada argumentasi
Myrdall dan Hirschman terdapat dua istilah yaitu “back-wash effects” dan “spread effects” .
“Back-wash Effects” adalah kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah
miskin untuk membangun dengan cepat disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa
keadaan yang disebut Myrdall.
“spread effects” (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-effectsyang
terjadi adalh jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga
secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya
pembangunan di daerah miskin.
Perbedaan pandangan
kedua tokoh tersebut adalah bahwa Myrdall tidak
percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya,
sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
§ Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini
adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya
dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan
dikeluarkannya dokumen: Employment,
Growth, and Basic Needs : A One World Problem. ILO dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.Oleh
karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
2.Faktor factor
Yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
§ Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang
akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “Apa
tujuan yang hendak dicapai . . .?”
§ Jika tujuan yang
hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi
ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai
adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang
akan dipergunakan.
Perkembangan Ekonomi
suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau
keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada
beberapa karakteristik
perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:
a.
Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya
produktifitas tenaga kerja yang cepat
b.
Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah
tingginya tingkat konsumsi perkapita
c.
Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan
karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.
Ekonomi Pembangunan adalah salah salu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang pembangunan perekonomian masyarakat di negara berkembang atau Suatu
cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh
negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun
ekonominya dengan lebih cepat lagi.
Pembagunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkatkan atau Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau Suatu proses
yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkatkan dalam jangka
panjang.
Meningkatnya pendapatan perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan GNP.Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal Negara.
Meningkatnya pendapatan perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan GNP.Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan, menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya modal Negara.
§ Manfaat pembangunan ekonomi yaitu :
a.
Meningkatnya GNP
b.
Mengurangi pengangguran
c.
Meningkatkan kemakmuran
d.
Pengelolaan alam yang lebih baik
e.
Modal yang terkumpul
§ Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi yaitu :
a.
Ukuran suatu Negara (geografis, penduduk dan pendapatan)
b.
Sistem & struktur politik
c.
Latar belakang histories
d.
Hubungan internasional
e.
Bantuan modal internasional
f.
Pemerataan & pertumbuhan penduduk
g.
Pendidikan
h.
Teknologi
§ Ciri perencanaan
pembangunan :
a.
Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
b.
Meningkatnya pendapatan perkapita
c.
Merubah struktur ekonomi
d.
Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
e.
Pemerataan pembangunan
3.
Strategi Pembangunan
Perekonomian Indonesia
§ yang Diarahkan pada
Repelita
Sebelum orde baru
strategi pembangunan diIndonesiasecara teori telah diarahkan pada usaha
pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Namun pada kenyataannya nampak
adanya kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik dan
kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal
orde baru, strategi pembangunan diIndonesia lebih diarahkan pada tindakan
pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk
menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan
pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di
Indonesiatidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem.Sebagai contoh selain
strategi pemerataan pembangunan, Indonesiatidak mengesampingkan strategi
pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya
wilayahIndonesiadengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya).
Periode ini kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita,
khususnya sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di
Indonesia adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus
berorientasi pada keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga
keadilan (pemerataan) antar daerah. Pembagian wilayah pembangunan ini tidak
didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang ada.
Strategi tersebut dipertegas dengan
ditetapkannya sasaran atau titik berat setiap Repelita, yakni :
§ Tujuan Analisis
Ekonomi Pembangunan :
a.
Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan
pembangunan.
b.
Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan
pembangunan.
c.
Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh
untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat
jalannya pembangunan.
4. Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
pembangunan sendiri
adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat
akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan
menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses
pembangunan.
§ Ciri perencanaan
pembangunan :
1.
Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
2.
Meningkatnya pendapatan perkapita
3.
Merubah struktur ekonomi
4. Meningkatnya kesempatan kerja bagi
masyarakat
5. Pemerataan pembangunan
Apapun definisi perencanaan pembangunan,
menurut Bintoro Tjikroamijojo.
§ Manfaat Perencanaan adalah :
Dengan adanya
perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman
bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
Dengan perencanaan
maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan
yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
risiko-risiko yang mungkin dihadapi.Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
Perencanaan memberikan
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Dengan perencanaan
dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.Memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
Dengan adanya rencana
maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan
evaluasi.
Penggunaan dan aloksi
sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan
efektif.Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan.Suatu usaha untuk mencapai
output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
Dengan perencanaan,
perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus
dapat ditingkatkan.
Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas
ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
§ Adapun rumusan tujuan
kebijakan pembangunan dan target yang lebih spesifik untuk tujuan
pembangunan yaitu:
a.
Pembanguna sumber daya insani merupakan tujuan pertama kali dari
kebijakan pembangunan
b.
Perluasan produksi yang bermanfaat
c.
Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada 3 hal
yakni terciptanya lapangan kerja, sistem keamanan yang luas dan pembagian
kekayaan dan pendapatan yang merata.
d.
Pembangunan yang seimbang yakni harmonisasi antar daerah berbeda
dalam satu Negara dan antar sektor ekonomi
e.
Teknologi baru yakni berkembangnya teknologi tepat guna yang
sesuai kondisi dan aspirasi negara
f.
Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin
menyatunya kerjasama yang solid dalam Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar