Jumat, 04 Mei 2012

4. Peta Perekonomian Indonesia


4.   PETA PEREKONOMIAN

1.PETA PEREKONOMIAN INDONESIA

Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah yang berada di permukaan bumi.Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak dan banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya dapat diolah dengan baik dan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa.Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Indonesia mempunyai iklim tropic basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan monsun timur.Iklim yang dimiliki ini menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya.Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Wilayah Indonesia yang menempati posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya.Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya.Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia.Hal yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya.
§  Iklim Di Indonesia
Iklim bisa diartikan sebagai kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi sedangkan ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis.Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
§  Iklim Musim (iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali.Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.
§  Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
§  Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering.Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
§  Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa.Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas).Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.
§  Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan.Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra.Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut.Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.
§  Potret Komoditas Tambang Indonesia
Ungkapan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam tentu tidaklah berlebihan. Besarnya nilai ekspor tambang nasional menjadi indikasi tingginya potensi ekonomi dari kandungan barang tambang dan mineral. Prospeknya pun baik seiring masih tingginya kebutuhan dunia akan komoditas tersebut.
Mari kita lihat gambaran ekspor Indonesia selama enam tahun terakhir.Berdasarkan klasifikasi SITC 3 digit, produk hasil pertambangan dan perkebunan mendominasi nilai ekspor Indonesia ke dunia.
Pada tahun 2009, nilai ekspor barang hasil tambang (gambar 1) mencapai 39,2 miliar dollar Amerika Serikat atau meningkat hingga 179 persen dari tahun 2004, yang hanya sebesar 14 miliar dollar AS.
Sementara itu, kontribusinya cenderung bergerak stagnan, yaitu di kisaran 33 persen dari total ekspor nasional. Apabila kita lihat lebih mendalam, tiga rangking teratas nilai ekspor pertambangan masih dipegang oleh komoditas batu bara (SITC kode 321), gas alam (SITC kode 343), dan minyak mentah (SITC kode 333).
Posisi selanjutnya berasal dari produk mineral, seperti bijih dan konsentrat tembaga (SITC kode 283) dan bijih nikel (SITC kode 284).
Krisis ekonomi tahun 2008 silam, tidak pelak, memengaruhi laju pertumbuhan ekspor ketiga komoditas favorit tersebut. Harga komoditas terjun bebas seiring melambatnya permintaan dan pesimisme akan prospek ekonomi global.
Ekspor minyak mentah yang mencapai 9,2 miliar dollar AS pada tahun 2007 turun menjadi hanya 7,8 miliar dollar AS pada tahun 2009 (berkontraksi 15,2 persen).
Sementara ekspor gas alam nilainya turun dari 9,7 miliar dollar AS menjadi 8,7 miliar dollar AS atau melemah 10,3 persen. Komoditas batu bara masih lebih beruntung karena mampu tumbuh dari 6,7 miliar dollar AS menjadi 13,8 miliar dollar AS (naik 106 persen).Lalu, bagaimana potret ekspor ketiga komoditas tambang itu saat ini?
§  Minyak bumi
Nilai ekspor minyak bumi Indonesia memang terus menguat.Namun, kenaikan ini ternyata belum diimbangi naiknya volume ekspor.
Lihat saja perkembangan volume ekspor minyak mentah nasional dalam satu dekade terakhir.Pada tahun 2000, Indonesia mampu mengekspor minyak hingga 225 juta barrel.Namun, pada tahun 2009 volumenya hanya mencapai 117 juta barrel atau tergerus 48 persen.
Dalam kurun waktu tersebut, negara yang menjadi tujuan utama ekspornya adalah Australia, Jepang, dan China, dengan persentase masing-masing sebesar 20 persen, 17,8 persen, dan 16,4 persen dari total ekspor minyak nasional.
Turunnya volume ekspor minyak bumi ini berkaitan dengan melemahnya produksi minyak dalam negeri. Volume produksi minyak menurun dari 517 juta barrel (2000) menjadi 337 juta barrel (2009). Bersamaan dengan melemahnya volume produksi, cadangan minyak bumi di Indonesia pun terus menipis.
Tabel 1 menunjukkan perbandingan cadangan minyak mentah negara di kawasan Asia Pasifik. Pada akhir 2008, China tercatat mempunyai cadangan minyak terbesar di area ini, yaitu mencapai 15,4 miliar barrel atau 1,2 persen dari cadangan minyak dunia. Sementara itu, cadangan minyak Indonesia diperkirakan mencapai 3,7 miliar barrel atau 0,3 persen dari total cadangan dunia. Stok cadangan Indonesia ini terus turun dari 10 tahun silam, yang mencapai 5,1 miliar barrel. Sementara itu, rasio cadangan minyak terhadap tingkat produksi tahunan (rasio C/P) menunjukkan bahwa Vietnam memiliki umur ekonomis minyak yang lebih panjang di antara negara lain, yaitu mencapai 40 tahun.
Indonesia sendiri dengan cadangan yang ada, ditambah asumsi tingkat produksi minyak konstan di level 357 juta barrel per tahun (produksi aktual tahun 2008) dan tanpa penemuan cadangan minyak baru, stok cadangan ini diperkirakan akan terkuras dalam tempo 10 tahun.
Tentunya investasi dan aktivitas eksplorasi untuk mendapatkan lapangan minyak prospektif mutlak dilakukan.Kondisi tersebut mengingat masih tingginya ketergantungan banyak negara pada komoditas minyak sebagai sumber energi utama.
§  Gas alam dan batu bara
Seiring turunnya volume produksi dan ekspor minyak mentah serta terdongkraknya harga energi di pasar global, pamor gas alam dan batu bara mulai terangkat.
Nilai ekspor kedua komoditas ini bahkan melampaui ekspor minyak bumi sejak tahun 2005. Volume produksi gas alam cenderung stabil, yaitu dari 2,8 miliar MSCF (2000) menjadi 3,0 miliar MSCF (2009) atau naik 4,5 persen.
Naiknya produksi gas alam diikuti kenaikan volume pemanfaatannya sebesar 4 persen. Cadangan gas alam kita pun relatif besar, yaitu mencapai 3,2 triliun meter kubik (2008) atau 1,7 persen dari cadangan gas alam di dunia. Rasio C/P gas alam bahkan menunjukkan cadangan ini mampu bertahan hingga 45 tahun.
Di sisi lain, volume batu bara yang kita produksi pun makin meroket, yaitu dari 112 juta ton (2003) menjadi 208 juta ton (2009) atau naik hingga 84 persen. Volume ekspornya pun tumbuh lebih kencang hingga 92 persen.
Permintaan ekspor kedua komoditas ini umumnya datang dari negara-negara Asia.Pada tahun 2009, Jepang dan Korea tercatat menjadi pengimpor utama gas alam Indonesia, dengan porsi masing-masing mencapai 53 persen dan 16 persen dari total ekspor gas alam nasional.
Pada periode yang sama, Jepang, China, India, dan Korea mendominasi pembelian batu bara Indonesia dengan nilai lebih dari 8 miliar dollar AS.
Dari keempat negara tersebut, pertumbuhan permintaan batu bara dari China tergolong pesat. Ekspansi ekonomi yang kencang memang membuat China haus akan sumber daya energi.
Pada tahun 2007, misalnya, China mengimpor batu bara Indonesia dengan nilai 452 juta dollar AS atau tumbuh 132 persen. Memasuki tahun 2009, permintaan batu bara bahkan lebih besar, yaitu mencapai 2 miliar dollar AS atau naik 186 persen.
"Panasnya" potensi keuntungan dari komoditas tambang, terutama batu bara, membuat banyak investor berduyun-duyun menginvestasikan dananya di Indonesia.
Hal ini bisa kita cermati dari kenaikan angka realisasi investasi pertambangan. Pada tahun 2009, realisasi investasi domestik di bidang pertambangan mencapai Rp 1,79 triliun, meningkat lebih dari 245 persen dari tahun sebelumnya. Sementara realisasi investasi luar negeri naik 67,8 persen menjadi 304,5 juta dollar AS.
Diskusi di atas menunjukkan betapa besarnya pengaruh komoditas tambang terhadap postur ekspor nasional. Ekspor minyak mentah mulai menurun dan posisinya tergantikan oleh barang tambang lain yang lebih besar cadangannya, yaitu gas alam dan batu bara.
Dalam beberapa tahun ke depan, prospek ekspor komoditas tambang tampaknya masih kinclong. Seiring laju pemulihan ekonomi global yang dipercaya makin stabil dan terus berekspansi, permintaan sumber daya ini pun akan semakin meningkat.
Namun, perlu diingat, selain produksi, faktor harga global berperan penting.Fluktuasi harga komoditas di pasar internasional dapat memberikan dampak besar bagi ekspor hasil tambang ini.
Selain itu, hasil tambang adalah komoditas kemilau yang tidak dapat terbarukan atau akan habis di masa datang. Artinya, kita wajib memajukan sektor dan komoditas usaha lain agar dapat menopang ekspor nasional.
§  Tambang emas
indonesia memiliki banyak tambang emas yang tersebar mulai dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Papua. Cadangan emas di Indonesia cukup besar.Ini dapat dilihat dari jumlah tersebarnya daerah tambang-tambang emas di Indonesia.Salah satu daerah tambang emas dengan jumlah kandungan emas yang sangat besar terletak di daerah Pegunungan Jayawijaya yang terletak di Provinsi Papua Barat.Derah ini hanya memiliki satu tempat tambang emas, yaitu tambang emas Grasberg. Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS dengan pembagian hasil tambang mencapai 67.3%, Rio Tinto Group mendapatkan 13%, Pemerintah Indonesia mendapatkan 9.3% dan PT Indocopper Investama Corporation mendapatkan 9%. Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia, yaitu anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold.Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 milyar dolar AS.Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas.Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Awal dari ditemukan tambang emas ini berawal dari geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsiIrian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan.Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk “gunung ore”).Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan.Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut.Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut.Dia memutuskan untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg.Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons. Jumlah produksi emas di tambang ini merupakan yang terbesar di dunia.Namun, jika dilihat dari jumlah pembagian hasil tambang emas ini, Pemerintah Indonesia hanya mendapatkan bagian yang sangat kecil.Bagian yang sangat besar diterima oleh operator penambangan yang mendapatkan bagian lebih dari 50%.Ini tentu saja sangat menyedihkan mengingat tambang emas Grasberg berada di wilayah Indonesia dan dimiliki oleh masyarakat Provinsi Papua Barat yang notabene merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Indonesia.
§  Tambang Tembaga
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia (anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold).Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS.Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak[1].
Geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna kehijauan.Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore").Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan.Dua puluh tahun kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut.Dia dalam tuga mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca laporan tersebut.Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg.Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.


§  Pertambangan Timah 
§  Aktivitas penambangan timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun, dengan jumlah cadangan yang cukup besar. Cadangan timah ini, tersebar dalam bentangan wilayah sejauh lebih dari 800 kilometer, yang disebut The Indonesian Tin Belt. Bentangan ini merupakan bagian dari The Southeast Asia Tin Belt, membujur sejauh kurang lebih 3.000 km dari daratan Asia ke arah Thailand, Semenanjung Malaysia hingga Indonesia.
§  Di Indonesia sendiri, wilayah cadangan timah mencakup Pulau Karimun, Kundur, Singkep, dan sebagian di daratan Sumatera (Bangkinang) di utara terus ke arah selatan yaitu Pulau Bangka, Belitung, dan Karimata hingga ke daerah sebelah barat Kalimantan. Penambangan di Bangka, misalnya, telah dimulai pada tahun 1711, di Singkep pada tahun 1812, dan di Belitung sejak 1852.
§  Namun, aktivitas penambangan timah lebih banyak dilakukan di Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep (PT Timah, 2006). Kegiatan penambangan timah di pulau-pulau ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang. Dari sejumlah pulau penghasil timah itu, Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia.
§  Pulau Bangka yang luasnya mencapai 1.294.050 ha, seluas 27,56 persen daratan pulaunya merupakan area Kuasa Penambangan (KP) timah. Area penambangan terbesar di pulau ini dikuasai oleh PT Tambang Timah, yang merupakan anak perusahaan PT Timah Tbk. Mereka menguasai area KP seluas 321.577 ha.

2.Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam.Contohnya pertanian, perkebunan, dan peternakan.Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1. Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Berdasarkan bentuknya,
2. Perkebunan
Pernahkah kamu mengunjungi atau melihat perkebunan the atau kelapa sawit?Bagaimana luas perkebunan itu menurutmu?Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran.Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan.
4. Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah.Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
5. Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan.Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon.Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan.Sebagai negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.
6. Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia.Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
7. Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang terus meningkat.Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja.
8. Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu.Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya.Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam.Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan besar.Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran).Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen.Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.
Indonesia sebagian besar rakyatnya itu bertani. Berikut ini berbagai versi cara bertani orang Indonesia:
1. Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Persawahan
Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang diairi secara teratur.Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
2) Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar. Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b. Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan.Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah. Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan lading.
c. Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering.Selain berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi.Sistem pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
3.Sumber Daya Manusia
§  Angkatan Kerja
§  Dalam table 1, Anda bisa melihat karakteristik dasar tenaga kerja Indonesia sejak tahun 1997 hingga 2010.

§  Angkatan kerja Indonesia selama 1997 - 2010 tumbuh sebesar 26,13% dengan rata-rata pertumbuhan 2,01% /tahun. Tingkat partisipasi angkatan kerja juga mengalami sedikit kenaikan, dari 66,3% tahun 1997 menjadi 67,7% tahun 2010. Kenaikan jumlah angkatankerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai sekitar 23,2% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,78% /tahunnya.
§  Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional, kita sering mendengar dan membicarakannya, atau bahkan mengkritiknya. Tapi apa sebenarnya dan bagaimana keadaannya belum tentu setiap orang memahami dengan benar. Artikel kafeilmu.com ini dimaksudkan untuk sedikit memberikan pemahaman dasar tentang sistem kependidikan nasional kita, dasarnya apa, strata, tingkat, dan jalurnya seperti apa, ruang lingkup serta tujuannya bagaimana.
 Secara definitif, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Republik Indonesia adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jalur Pendidikan Nasional
Jalur pendidikan nasional adalah meliputi, dasar, menengah, tinggi, dan nonformal.
Tingkat Pendidikan Dasar merupakan program pendidikan nasional di Indonesia yang melandasi jenjang menengah.Dalam menunjang terselenggaranya kependidikan dasar, pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.Dalam hal ini pemerintah juga mempunyai tanggungjawab dalam hal pengelolaan, pembangunan, pengadaan, dan pembinaan.Pemerintah melalui kementerian (kemdiknas), dapat juga menjadi partner akademik yang baik dengan memberikan penghargaan, beasiswa prestasi, dll.
Bentuk dan jenjang kependidikan sekolah terdiri atas pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah adalah tingkat lanjutan dari pendidikan nasional dasar, yang terdiri atas menengah umum dan kejuruan, artinya, lulusan sekolah / tingkat dasar (SD dan SMP) akan dilanjutkan dengan tingkat menengah. Adapun bentuknya, sebagaimana yang telah umum disekeliling kita, yakni;
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi, sebagaimana namanya, adalah tingkat keilmuan lanjut dari tingkat menengah. Mencakup program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.Bentuknya bisa bermacam-macam, diantaranya adalah; akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, universitas.Sebagai jenjang tinggi, PT berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Pendidikan tinggi juga dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.Selain program pendidikan nasional diatas, ada jenjang yang tidak termasuk dalam urutan jenjang formal, yakni nonformal atau pendidikan luar sekolah.
4.Investasi Pembangunan

§  Definisi Investasi dan Pembangunan Ekonomi
Sebelum kita memasuki pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
Investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar dibanding bunga deposito untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan akan modal. Atau.
Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh suatu masyarakat.Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya.Sedangkan keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan social, politik, dan kebudayaan.
Dengan adanya pembatasan diatas maka dapat didefinisikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting
1. Suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita dan
3. Kenaikan pendapatan per kapita itu harus terus menerus berlangsung dalam jangka panjang.
§  B. Pengaruh Positif Pemercepatan Investasi
Arah dan tujuan suatu negara tidak bisa dilepaskan dari konsep pembangunan yang dirancangnya. Istilah pembangunan tetap dan masih akan menjadi aspek penting dalam merancang setiap kebijakan pemerintah.
Konsep pembangunan yang dirancang setidaknya bukan hanya menonjolkan keberhasilan ekonomi sebagai faktor yang dominan tetapi juga memasukkan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Faktor-faktor yang mendukung tersebut berupa perbaikan pada bidang pendidikan, pengurangan tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta masih banyak faktor lain.
Selain itu pula proses pembangunan yang dijalankan bukan hanya dilihat dari segi fisik tetapi juga harus membawa sejumlah perubahan. Ada sejumlah permasalahan baru yang tidak bisa diselesaikan begitu saja, bahkan untuk memecahkan permasalahannya juga cukup sulit.
Permasalahan tersebut bisa berasal dari pemerintah sendiri sebagai pelaksana dan penggagas pembangunan, juga dari sector swasta atau masyarakat sendiri.Bahkan dipercaya bahwa pembangunan sudah gagal untuk bisa menjadi jawaban dalam memperbaiki permasalahan-permasalahan seperti kemiskinan dan keterbelakangan.
Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak menyelesaikan persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan.Pertumbuhan pembangunan mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan.
Bila kita lihat di alam sekitar, apa yang dialami oleh Indonesia tidak jauh berbeda. Isu-isu yang diangkat seputar pembangunan yang dijalankan adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, penurunan tingkat pengangguran, dan hal-hal lainnya.

Di Negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang di hadapi.Dapat dikatakan bahwa masalah penduduk merupakan salah satu masalah pembangunan yang paling utama dan paling sukar di atasi.Sudah sejak lama orang menyadari dengan berkurangnya perkembangan penduduk merupakan satu langkah penting untuk mempercepat lajunya pembangunan ekonomi.
Akan tetapi sampai sekarang hasilnya tidak begitu amat memuaskan.Usaha-usaha untuk mengurangi perkembangan penduduk menghadapi beberapa masalah ekonomi, social budaya, keagamaan, politik dan psikologis sehingga menimbulkan berbagai kesukaran untuk mengurangi perkembangan penduduk.Yang serius lagi, pertambahan penduduk yang semakin pesat dan semakin besar jumlahnya menyebabkan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan menjadi bertambah buruk.Masalah ini menambah hambatan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi.
Didalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi.Hal tersebut di sebabkan pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap Negara. Cara menanggulangi pengangguran adalah dengan cara pemerintah harus mempercepat investasi terhadap pembangunan ekonomi, mungkin dengan mempercepat investasi terhadap pembangunan akan mengurangi masalah-masalah pembangunan dan akan mengurangi jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dengan pmercepatan investasi sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, salah satunya Percepatan Pembangunan Infrastuktur. .
Dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dan Penyediaan infrastruktur yang memadai pemerintah bisa membangun lapangan pekerjaan, dan bisa membangun perumahan dan pemukiman yang layak bagi masyarakat yang tidak mampu.salah satu prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
§  C. Pengaruh Negatif Pemercepatan Investasi

Sering kita lihat di alam sekitar dengan pemercepatan investasi ada pengaruh positif dan negatifnya, seperti yang sudah di jelaskan diatas itu adalah pengaruh positif terhadap pertambahan penduduk, pengangguran dan tingkat kemiskinan. Disisi lain selain pengaruh positif pemercepatan investasi juga memeliki pengaruh negatifnya.
Dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan masalah yang dihadapi pun akan semakin rumit, kita ambil contoh salah satu dari pengaruh negatifnya adalah Hancurnya Sumber Daya Alam ( SDA ).
Seperti yang sudah kita ketahui dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, berarti cepatnya penanaman modal terhadap pembangunan.Masalah yang dihadapi dari pemercepatan investasi adalah pemerintah dan para investor sangat membutuhkan lahan untuk berinvestasi, seperti lokasi pembangunan dan dibutuhkannya sebidang tanah. Sehingga dengan dibutuhkannya lokasi pembangunan dan sebidang tanah kerusakan lingkungan pun akan menanggung resikonya. Kita ambil contoh seperti pemukiman yang beriklim dingin ,di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayuran, dengan adanya pemercepatan invetasi daerah yang mulanya beriklim dingin di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayurkan semuanya akan sia-sia, karena merjalelanya pemerintah dan para investor terhadap pembangunan sehingga akan mengakibatkan daerah tersebut menjadi hancur dan rusak akibat pemercepatan invetasi terhadap pembangunan. Seperti terjadinya banjir, tanah longsor ataupun bencana alam lainnya itu di disebabkan pemercepatan investasi.Menurut saya tidak ada salahnya pemerintah melakukan pemercepatan investasi tetapi pemerintah harus peduli dengan lingkungan sekitar, seperti kerusakan lingkungan karena efek bangunan.Apakah dengan kerusakan lingkungan ini pemerintah mau bertanggung jawab? Pemerintah tidak akan bertanggung jawab.
Seperti sekarang ini Indonesia dirundung berbagai bencana, seperti bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kelakuan manusia akibat ini semua adalah tidak adanya peduli pemerintah terhadap lingkungan sekitar.

§  KURANGNYA INVESTASI INDONESIA

Ciri umum negara terbelakang adalah kelangkaan modal.Sebab utama kelangkaan modal adalah kecilnya tabungan atau lebih tepat kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Maka bila dibandingkan dengan Indonesia, keadaan tersebutlah yang terjadi saat ini, hal ini dapat dilihat dari sejumlah fakta seperti tertundanya keinginan pemerintah untuk membangun sejumlah infrastruktur akibat kurangnya dana yang dimiliki oleh pemerintah, tingkat produktivitas dan kemampuan individual masyarakat juga rendah, ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah, serta kurangnya sarana produksi yang dimiliki masyarakat dan sector swasta. Akibatnya adalah derajat ekonomi, kesehatan, serta tingkat pengganguran yang tinggi.
Keadaan tersebut bisa dikurangi jika pemerintah bisa membangun dan menciptakan sarana produksi tadi.Pembangunan dan penciptaan sarana produksi tersebut adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung program tersebut.permasalahannya adalah dana untuk merealisasikannya tidak mencukupi. Dalam hal ini sebenarnya sector swasta dalam negeri mempunyai peran yang strategis yaitu dengan membantu pemerintah dalam mengumpulkan dana tersebut. Namun kondisi sector swastapun tidak mampu untuk memikul tanggung jawab itu. Sehingga kebutuhan akan penyediaan dana dari luar menjadi pilihan utama kebijakan pembangunan ekonomi.
Dalam hal ini, pemerintah sebaiknya memaksimalkan peran dan posisinya sebagai penentu kemana arah pembangunan ekonomi diarahkan.Menjadi tanggung jawab negara adalah melakukan investasi yang paling menguntungkan masyarakat
Keluarnya paket kebijakan investasi tersebut diharapkan mampu mendongkrak kinerja investasi di Indonesia.Sebab, pemerintah menyadari bahwa investasi dapat diharapkan memberikan nilai bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Investasi Indonesia di tengah krisis global sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, salah satunya Percepatan Pembanguan Infrastuktur.
Penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar