4.
PETA
PEREKONOMIAN
1.PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
Letak
geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah yang berada di permukaan
bumi.Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia
dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Letak dan banyaknya pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan.
Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang sebagian besar
merupakan kepulauan yang subur dan kaya dapat diolah dengan baik dan dengan
prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat banyak. Dengan kemampuan menggali dan
memanfaatkan kekayaan alam yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan
produk yang dapat dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar
lokal maupun untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman
budaya kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan
melalui sektor industri pariwisata.
Selain kekuatan dan kesempatan Indonesia juga dapat
memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang disebabkan oleh
beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat Indonesia yang hanya
menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.Selain itu masih banyak
pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai
kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk dilakukan pengawasan
seperti biasa.Dengan demikian dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan pihak-pihak yang tidak berhak
mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu bentuk
perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis
Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah
tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Indonesia mempunyai iklim tropic basah yang dipengaruhi
oleh angin monsoon barat dan monsun timur.Iklim yang dimiliki ini menyebabkan
Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.Dengan
kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan
industri menjadi sangat spesifik sifatnya.Dengan demikian diperlukan usaha
untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan
persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan
seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak
bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat
besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan
sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi
menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih
banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai
salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki
hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan
lain-lain.
Wilayah Indonesia yang menempati posisi sangat strategis
yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala
perkembangannya.Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat
singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya.Dengan letak
yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sehingga lalu
lintas ekonomi yang terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian
Indonesia.Hal yang perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu,
seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta
infrastruktur lainnya.
Sumber :http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/peta-perekonomian-indonesia-keadaan-geografis-indonesia/
§ Iklim Di Indonesia
Iklim bisa diartikan
sebagai kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.Studi tentang iklim
dipelajari dalam meteorologi sedangkan ilmu yang mempelajari tentang iklim
adalah klimatologi.Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari
terhadap bumi.Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan
oleh letak geografis.Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis,
lintang menengah dan lintang tinggi.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga
iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim
panas), dan iklim laut.
§ Iklim Musim (iklim
Muson)
Iklim Muson terjadi
karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun
sekali.Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim
Timur Laut.
§ Angin Musim Barat
Daya.
Angin Musim Barat Daya
adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah.
Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
§ Angin Musim Timur
Laut.
Angin Musim Timur Laut
adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya
kering.Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
§ Iklim Tropika (Iklim
Panas)
Indonesia terletak di
sekitar garis khatulistiwa.Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika
(panas).Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara
Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang
disebut Hujan Naik Tropika.
§ Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara
kepulauan.Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau
samudra.Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut.Sifat iklim ini lembab
dan banyak mendatangkan hujan.
§ Potret Komoditas Tambang Indonesia
Ungkapan bahwa
Indonesia kaya akan sumber daya alam tentu tidaklah berlebihan. Besarnya nilai
ekspor tambang nasional menjadi indikasi tingginya potensi ekonomi dari
kandungan barang tambang dan mineral. Prospeknya pun baik seiring masih
tingginya kebutuhan dunia akan komoditas tersebut.
Mari kita lihat
gambaran ekspor Indonesia selama enam tahun terakhir.Berdasarkan klasifikasi
SITC 3 digit, produk hasil pertambangan dan perkebunan mendominasi nilai ekspor
Indonesia ke dunia.
Pada tahun 2009, nilai
ekspor barang hasil tambang (gambar 1) mencapai 39,2 miliar dollar Amerika
Serikat atau meningkat hingga 179 persen dari tahun 2004, yang hanya sebesar 14
miliar dollar AS.
Sementara itu, kontribusinya cenderung
bergerak stagnan, yaitu di kisaran 33 persen dari total ekspor nasional.
Apabila kita lihat lebih mendalam, tiga rangking teratas nilai ekspor pertambangan
masih dipegang oleh komoditas batu bara (SITC kode 321), gas alam (SITC kode
343), dan minyak mentah (SITC kode 333).
Posisi selanjutnya
berasal dari produk mineral, seperti bijih dan konsentrat tembaga (SITC kode
283) dan bijih nikel (SITC kode 284).
Krisis ekonomi tahun
2008 silam, tidak pelak, memengaruhi laju pertumbuhan ekspor ketiga komoditas
favorit tersebut. Harga komoditas terjun bebas seiring melambatnya permintaan
dan pesimisme akan prospek ekonomi global.
Ekspor minyak mentah
yang mencapai 9,2 miliar dollar AS pada tahun 2007 turun menjadi hanya 7,8
miliar dollar AS pada tahun 2009 (berkontraksi 15,2 persen).
Sementara ekspor gas
alam nilainya turun dari 9,7 miliar dollar AS menjadi 8,7 miliar dollar AS atau
melemah 10,3 persen. Komoditas batu bara masih lebih beruntung karena mampu
tumbuh dari 6,7 miliar dollar AS menjadi 13,8 miliar dollar AS (naik 106
persen).Lalu, bagaimana potret ekspor ketiga komoditas tambang itu saat ini?
§ Minyak bumi
Nilai ekspor minyak
bumi Indonesia memang terus menguat.Namun, kenaikan ini ternyata belum
diimbangi naiknya volume ekspor.
Lihat saja
perkembangan volume ekspor minyak mentah nasional dalam satu dekade
terakhir.Pada tahun 2000, Indonesia mampu mengekspor minyak hingga 225 juta
barrel.Namun, pada tahun 2009 volumenya hanya mencapai 117 juta barrel atau
tergerus 48 persen.
Dalam kurun waktu
tersebut, negara yang menjadi tujuan utama ekspornya adalah Australia, Jepang,
dan China, dengan persentase masing-masing sebesar 20 persen, 17,8 persen, dan
16,4 persen dari total ekspor minyak nasional.
Turunnya volume ekspor
minyak bumi ini berkaitan dengan melemahnya produksi minyak dalam negeri.
Volume produksi minyak menurun dari 517 juta barrel (2000) menjadi 337 juta
barrel (2009). Bersamaan dengan melemahnya volume produksi, cadangan minyak
bumi di Indonesia pun terus menipis.
Tabel 1 menunjukkan
perbandingan cadangan minyak mentah negara di kawasan Asia Pasifik. Pada akhir
2008, China tercatat mempunyai cadangan minyak terbesar di area ini, yaitu
mencapai 15,4 miliar barrel atau 1,2 persen dari cadangan minyak dunia.
Sementara itu, cadangan minyak Indonesia diperkirakan mencapai 3,7 miliar
barrel atau 0,3 persen dari total cadangan dunia. Stok cadangan Indonesia ini
terus turun dari 10 tahun silam, yang mencapai 5,1 miliar barrel. Sementara itu, rasio
cadangan minyak terhadap tingkat produksi tahunan (rasio C/P) menunjukkan bahwa
Vietnam memiliki umur ekonomis minyak yang lebih panjang di antara negara lain,
yaitu mencapai 40 tahun.
Indonesia sendiri
dengan cadangan yang ada, ditambah asumsi tingkat produksi minyak konstan di
level 357 juta barrel per tahun (produksi aktual tahun 2008) dan tanpa penemuan
cadangan minyak baru, stok cadangan ini diperkirakan akan terkuras dalam tempo
10 tahun.
Tentunya investasi dan
aktivitas eksplorasi untuk mendapatkan lapangan minyak prospektif mutlak
dilakukan.Kondisi tersebut mengingat masih tingginya ketergantungan banyak
negara pada komoditas minyak sebagai sumber energi utama.
§ Gas alam dan batu bara
Seiring turunnya volume produksi dan ekspor
minyak mentah serta terdongkraknya harga energi di pasar global, pamor gas alam
dan batu bara mulai terangkat.
Nilai ekspor kedua
komoditas ini bahkan melampaui ekspor minyak bumi sejak tahun 2005. Volume
produksi gas alam cenderung stabil, yaitu dari 2,8 miliar MSCF (2000) menjadi
3,0 miliar MSCF (2009) atau naik 4,5 persen.
Naiknya produksi gas
alam diikuti kenaikan volume pemanfaatannya sebesar 4 persen. Cadangan gas alam
kita pun relatif besar, yaitu mencapai 3,2 triliun meter kubik (2008) atau 1,7
persen dari cadangan gas alam di dunia. Rasio C/P gas alam bahkan menunjukkan
cadangan ini mampu bertahan hingga 45 tahun.
Di sisi lain, volume
batu bara yang kita produksi pun makin meroket, yaitu dari 112 juta ton (2003)
menjadi 208 juta ton (2009) atau naik hingga 84 persen. Volume ekspornya pun
tumbuh lebih kencang hingga 92 persen.
Permintaan ekspor
kedua komoditas ini umumnya datang dari negara-negara Asia.Pada tahun 2009,
Jepang dan Korea tercatat menjadi pengimpor utama gas alam Indonesia, dengan
porsi masing-masing mencapai 53 persen dan 16 persen dari total ekspor gas alam
nasional.
Pada periode yang
sama, Jepang, China, India, dan Korea mendominasi pembelian batu bara Indonesia
dengan nilai lebih dari 8 miliar dollar AS.
Dari keempat negara
tersebut, pertumbuhan permintaan batu bara dari China tergolong pesat. Ekspansi
ekonomi yang kencang memang membuat China haus akan sumber daya energi.
Pada tahun 2007,
misalnya, China mengimpor batu bara Indonesia dengan nilai 452 juta dollar AS
atau tumbuh 132 persen. Memasuki tahun 2009, permintaan batu bara bahkan lebih
besar, yaitu mencapai 2 miliar dollar AS atau naik 186 persen.
"Panasnya"
potensi keuntungan dari komoditas tambang, terutama batu bara, membuat banyak
investor berduyun-duyun menginvestasikan dananya di Indonesia.
Hal ini bisa kita
cermati dari kenaikan angka realisasi investasi pertambangan. Pada tahun 2009,
realisasi investasi domestik di bidang pertambangan mencapai Rp 1,79 triliun,
meningkat lebih dari 245 persen dari tahun sebelumnya. Sementara realisasi
investasi luar negeri naik 67,8 persen menjadi 304,5 juta dollar AS.
Diskusi di atas
menunjukkan betapa besarnya pengaruh komoditas tambang terhadap postur ekspor
nasional. Ekspor minyak mentah mulai menurun dan posisinya tergantikan oleh
barang tambang lain yang lebih besar cadangannya, yaitu gas alam dan batu bara.
Dalam beberapa tahun
ke depan, prospek ekspor komoditas tambang tampaknya masih kinclong. Seiring
laju pemulihan ekonomi global yang dipercaya makin stabil dan terus
berekspansi, permintaan sumber daya ini pun akan semakin meningkat.
Namun, perlu diingat,
selain produksi, faktor harga global berperan penting.Fluktuasi harga komoditas
di pasar internasional dapat memberikan dampak besar bagi ekspor hasil tambang
ini.
Selain itu, hasil
tambang adalah komoditas kemilau yang tidak dapat terbarukan atau akan habis di
masa datang. Artinya, kita wajib memajukan sektor dan komoditas usaha lain agar
dapat menopang ekspor nasional.
§ Tambang
emas
indonesia
memiliki banyak tambang emas yang tersebar mulai dari Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, dan Papua. Cadangan emas di Indonesia cukup besar.Ini
dapat dilihat dari jumlah tersebarnya daerah tambang-tambang emas di
Indonesia.Salah satu daerah tambang emas dengan jumlah kandungan emas yang
sangat besar terletak di daerah Pegunungan Jayawijaya yang terletak di Provinsi
Papua Barat.Derah ini hanya memiliki satu tempat tambang emas, yaitu tambang
emas Grasberg. Tambang Grasberg adalah tambang
emas terbesar di
dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS dengan pembagian hasil tambang mencapai 67.3%, Rio
Tinto Group mendapatkan
13%, Pemerintah Indonesia mendapatkan
9.3% dan PT Indocopper Investama Corporation mendapatkan 9%. Operator tambang
ini adalah PT Freeport Indonesia, yaitu anak perusahaan dari Freeport McMoran
Copper and Gold.Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 milyar dolar
AS.Pada 2004, tambang ini
diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas.Pada 2006 produksinya adalah
610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak.
Awal dari
ditemukan tambang emas ini berawal dari geologis Belanda Jean-Jacquez Dozy yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsiIrian
Jaya di Papua
Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna
kehijauan.Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa
Belanda untuk
“gunung ore”).Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan.Dua puluh tahun
kemudian, geologis Forbes Wilson, bekerja untuk perusahaan pertambangan Freeport, membaca laporan
tersebut.Dia dalam tugas mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia membaca
laporan tersebut.Dia memutuskan untuk menyiapkan perjalanan untuk memeriksa
Ertsberg.Ekspedisi yang dipimpin oleh Forbes Wilson dan Del Flint, menemukan deposit tembaga yang besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan
tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons. Jumlah produksi emas di tambang ini
merupakan yang terbesar di dunia.Namun, jika dilihat dari jumlah pembagian
hasil tambang emas ini, Pemerintah Indonesia hanya mendapatkan bagian yang
sangat kecil.Bagian yang sangat besar diterima oleh operator penambangan yang
mendapatkan bagian lebih dari 50%.Ini tentu saja sangat menyedihkan mengingat
tambang emas Grasberg berada di wilayah Indonesia dan dimiliki oleh masyarakat
Provinsi Papua Barat yang notabene merupakan salah satu provinsi yang terdapat
di Indonesia.
§ Tambang Tembaga
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga
terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat
latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis
di AS(67.3%), Rio Tinto Group (13%), Pemerintah Indonesia (9.3%) dan PT Indocopper
Investama Corporation (9%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia
(anak perusahaan dari Freeport McMoran Copper and Gold).Biaya membangun tambang
di atas gunung sebesar 3 miliar dolar AS.Pada 2004,
tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Pada 2006
produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971
gram perak[1].
Geologis Belanda Jean-Jacquez
Dozy mengunjungi Indonesia pada 1936 untuk menskala glasier Pegunungan Jayawijaya di provinsi Irian Jaya di Papua
Barat. Dia membuat catatan di atas batu hitam yang aneh dengan warna
kehijauan.Pada 1939, dia mengisi catatan tentang Ertsberg (bahasa Belanda untuk "gunung ore").Namun, peristiwa Perang Dunia II menyebabkan laporan tersebut tidak diperhatikan.Dua puluh
tahun kemudian, geologis Forbes
Wilson, bekerja untuk perusahaan
pertambangan Freeport, membaca laporan tersebut.Dia dalam tuga mencari cadangan nikel, tetapi kemudian melupakan hal tersebut setelah dia
membaca laporan tersebut.Dia berhenti merokok dan melatih badannya untuk
menyiapkan perjalanan untuk memeriksa Ertsberg.Ekspedisi yang dipimpin oleh
Forbes Wilson dan Del
Flint, menemukan deposit tembaga yang
besar di Ertsberg pada 1960.
Penghasilan tembaga Grasberg meningkat dari 515.400 ton pada 2004 menjadi 793.000 ton pada 2005. Produksi emas meningkat dari 1,58 juta ons menjadi 3,55 juta ons.
§ Pertambangan Timah
§ Aktivitas penambangan
timah di Indonesia telah berlangsung lebih dari 200 tahun, dengan jumlah
cadangan yang cukup besar. Cadangan timah ini, tersebar dalam bentangan wilayah
sejauh lebih dari 800 kilometer, yang disebut The Indonesian Tin Belt.
Bentangan ini merupakan bagian dari The Southeast Asia Tin Belt, membujur
sejauh kurang lebih 3.000 km dari daratan Asia ke arah Thailand, Semenanjung
Malaysia hingga Indonesia.
§ Di Indonesia sendiri,
wilayah cadangan timah mencakup Pulau Karimun, Kundur, Singkep, dan sebagian di
daratan Sumatera (Bangkinang) di utara terus ke arah selatan yaitu Pulau
Bangka, Belitung, dan Karimata hingga ke daerah sebelah barat Kalimantan.
Penambangan di Bangka, misalnya, telah dimulai pada tahun 1711, di Singkep pada
tahun 1812, dan di Belitung sejak 1852.
§ Namun, aktivitas
penambangan timah lebih banyak dilakukan di Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep
(PT Timah, 2006). Kegiatan penambangan timah di pulau-pulau ini telah
berlangsung sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang. Dari sejumlah pulau
penghasil timah itu, Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di
Indonesia.
§ Pulau Bangka yang
luasnya mencapai 1.294.050 ha, seluas 27,56 persen daratan pulaunya merupakan
area Kuasa Penambangan (KP) timah. Area penambangan terbesar di pulau ini
dikuasai oleh PT Tambang Timah, yang merupakan anak perusahaan PT Timah Tbk.
Mereka menguasai area KP seluas 321.577 ha.
2.Mata Pencaharian
Mata
pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan
dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam.Contohnya pertanian, perkebunan,
dan peternakan.Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern
biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan
pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan
pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi
penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1. Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya,
2. Perkebunan
Pernahkah kamu mengunjungi atau melihat perkebunan the
atau kelapa sawit?Bagaimana luas perkebunan itu menurutmu?Tanaman yang ditanam
pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai
jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran.Beberapa
jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di
perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit
seperti pekarangan rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan
oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan
peternakan.
4. Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain
memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki
sumber air darat yang melimpah.Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk
mendukung sektor perikanan.
5. Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah
hutan.Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon.Di kawasan
hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan
kehidupannya pada hasil-hasil hutan.Sebagai negara yang berada di lintang
khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.
6. Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali,
mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di perut bumi untuk
memenuhi sebagian kebutuhan manusia.Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada
upaya penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya
pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi sebagai
bahan dasar industri.
7. Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi.Bidang perindustrian
merupakan bidang pencaharian yang terus meningkat.Pemerintah Indonesia berupaya
untuk terus mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat
menampung banyak tenaga kerja.
8. Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan
tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara
lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide), penyedia penginapan
(akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki
banyak kawasan dan potensi pariwisata.Keindahan alam Indonesia sangat terkenal
hingga ke berbagai negara.Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja
di bidang pariwisata.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia
lainnya dalam mencapai atau melaksanakan sesuatu.Sementara itu, transportasi
merupakan kegiatan pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat
lainnya.Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam.Bidang jasa
dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan.
Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan
barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan
barang jadi dari produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya
perbedaan jumlah barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan
kawasan lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat
dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan perdagangan
besar.Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang langsung kepada
pembeli (eceran).Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran barang dari
pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan
konsumen.Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik
barang dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.
Indonesia sebagian besar rakyatnya itu
bertani. Berikut ini berbagai versi cara bertani orang Indonesia:
1.
Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian
utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur.Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan
irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur
dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau
danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
2) Persawahan
lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar.
Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan
tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan
atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami
tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan
pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara
atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di
kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b.
Tegalan
Selain
persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat
juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan
tegalan.Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah.
Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan lading.
c.
Perladangan
Selain dilakukan
secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah yang
disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk
mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam
perladangan biasanya merupakan lahan kering.Selain berpindah-pindah, pertanian
ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan.
Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada
lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu.
Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman palawija, padi
huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi.Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang
masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
3.Sumber Daya
Manusia
§ Angkatan Kerja
§ Dalam table 1, Anda bisa melihat karakteristik
dasar tenaga kerja Indonesia sejak tahun 1997 hingga 2010.
§ Angkatan kerja Indonesia selama 1997 - 2010 tumbuh
sebesar 26,13% dengan rata-rata pertumbuhan 2,01% /tahun. Tingkat
partisipasi angkatan kerja juga mengalami sedikit kenaikan,
dari 66,3% tahun 1997 menjadi 67,7% tahun 2010. Kenaikan jumlah angkatankerja dan tingkat
partisipasi angkatan kerja ini disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk. Sedang pertumbuhan penduduk yang bekerja selama
periode tersebut mencapai sekitar 23,2% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
1,78% /tahunnya.
§ Sistem Pendidikan
Indonesia
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem
Pendidikan Nasional, kita sering mendengar dan membicarakannya, atau bahkan
mengkritiknya. Tapi apa sebenarnya dan bagaimana keadaannya belum tentu setiap
orang memahami dengan benar. Artikel kafeilmu.com ini dimaksudkan untuk sedikit
memberikan pemahaman dasar tentang sistem kependidikan nasional kita, dasarnya
apa, strata, tingkat, dan jalurnya seperti apa, ruang lingkup serta tujuannya
bagaimana.
Secara
definitif, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Republik Indonesia adalah
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Jalur Pendidikan Nasional
Jalur
pendidikan nasional adalah meliputi, dasar, menengah, tinggi, dan nonformal.
Tingkat
Pendidikan Dasar merupakan program pendidikan nasional di Indonesia yang
melandasi jenjang menengah.Dalam menunjang terselenggaranya kependidikan dasar,
pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi
setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar
tanpa memungut biaya.Dalam hal ini pemerintah juga mempunyai tanggungjawab
dalam hal pengelolaan, pembangunan, pengadaan, dan pembinaan.Pemerintah melalui
kementerian (kemdiknas), dapat juga menjadi partner akademik yang baik dengan
memberikan penghargaan, beasiswa prestasi, dll.
Bentuk
dan jenjang kependidikan sekolah terdiri atas pendidikan Sekolah Dasar (SD)
atau Madrasah Ibtida’iyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), serta bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan
Menengah adalah tingkat lanjutan dari pendidikan nasional dasar, yang terdiri
atas menengah umum dan kejuruan, artinya, lulusan sekolah / tingkat dasar (SD
dan SMP) akan dilanjutkan dengan tingkat menengah. Adapun bentuknya,
sebagaimana yang telah umum disekeliling kita, yakni;
1.
Sekolah Menengah Atas (SMA),
2.
Madrasah Aliyah (MA),
3.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4.
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan
Tinggi, sebagaimana namanya, adalah tingkat keilmuan lanjut dari tingkat
menengah. Mencakup program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.Bentuknya bisa bermacam-macam,
diantaranya adalah; akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut,
universitas.Sebagai jenjang tinggi, PT berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Pendidikan tinggi juga
dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.Selain
program pendidikan nasional diatas, ada jenjang yang tidak termasuk dalam
urutan jenjang formal, yakni nonformal atau pendidikan luar sekolah.
4.Investasi
Pembangunan
§ Definisi Investasi dan Pembangunan Ekonomi
Sebelum
kita memasuki pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia
kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
Investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar dibanding bunga deposito untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan akan modal. Atau.
Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh suatu masyarakat.Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya.Sedangkan keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan social, politik, dan kebudayaan.
Dengan adanya pembatasan diatas maka dapat didefinisikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting
1. Suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita dan
3. Kenaikan pendapatan per kapita itu harus terus menerus berlangsung dalam jangka panjang.
Investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar dibanding bunga deposito untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan akan modal. Atau.
Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh suatu masyarakat.Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya.Sedangkan keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan social, politik, dan kebudayaan.
Dengan adanya pembatasan diatas maka dapat didefinisikan pembangunan ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting
1. Suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita dan
3. Kenaikan pendapatan per kapita itu harus terus menerus berlangsung dalam jangka panjang.
§ B. Pengaruh Positif Pemercepatan Investasi
Arah dan tujuan suatu
negara tidak bisa dilepaskan dari konsep pembangunan yang dirancangnya. Istilah
pembangunan tetap dan masih akan menjadi aspek penting dalam merancang setiap
kebijakan pemerintah.
Konsep pembangunan yang dirancang setidaknya bukan hanya menonjolkan keberhasilan ekonomi sebagai faktor yang dominan tetapi juga memasukkan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Faktor-faktor yang mendukung tersebut berupa perbaikan pada bidang pendidikan, pengurangan tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta masih banyak faktor lain.
Selain itu pula proses pembangunan yang dijalankan bukan hanya dilihat dari segi fisik tetapi juga harus membawa sejumlah perubahan. Ada sejumlah permasalahan baru yang tidak bisa diselesaikan begitu saja, bahkan untuk memecahkan permasalahannya juga cukup sulit.
Konsep pembangunan yang dirancang setidaknya bukan hanya menonjolkan keberhasilan ekonomi sebagai faktor yang dominan tetapi juga memasukkan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Faktor-faktor yang mendukung tersebut berupa perbaikan pada bidang pendidikan, pengurangan tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta masih banyak faktor lain.
Selain itu pula proses pembangunan yang dijalankan bukan hanya dilihat dari segi fisik tetapi juga harus membawa sejumlah perubahan. Ada sejumlah permasalahan baru yang tidak bisa diselesaikan begitu saja, bahkan untuk memecahkan permasalahannya juga cukup sulit.
Permasalahan tersebut
bisa berasal dari pemerintah sendiri sebagai pelaksana dan penggagas
pembangunan, juga dari sector swasta atau masyarakat sendiri.Bahkan dipercaya
bahwa pembangunan sudah gagal untuk bisa menjadi jawaban dalam memperbaiki
permasalahan-permasalahan seperti kemiskinan dan keterbelakangan.
Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak menyelesaikan persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan.Pertumbuhan pembangunan mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan.
Bila kita lihat di alam sekitar, apa yang dialami oleh Indonesia tidak jauh berbeda. Isu-isu yang diangkat seputar pembangunan yang dijalankan adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, penurunan tingkat pengangguran, dan hal-hal lainnya.
Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak menyelesaikan persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan.Pertumbuhan pembangunan mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan.
Bila kita lihat di alam sekitar, apa yang dialami oleh Indonesia tidak jauh berbeda. Isu-isu yang diangkat seputar pembangunan yang dijalankan adalah pengentasan kemiskinan, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, penurunan tingkat pengangguran, dan hal-hal lainnya.
Di Negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang di hadapi.Dapat dikatakan bahwa masalah penduduk merupakan salah satu masalah pembangunan yang paling utama dan paling sukar di atasi.Sudah sejak lama orang menyadari dengan berkurangnya perkembangan penduduk merupakan satu langkah penting untuk mempercepat lajunya pembangunan ekonomi.
Akan tetapi sampai sekarang hasilnya tidak begitu amat memuaskan.Usaha-usaha untuk mengurangi perkembangan penduduk menghadapi beberapa masalah ekonomi, social budaya, keagamaan, politik dan psikologis sehingga menimbulkan berbagai kesukaran untuk mengurangi perkembangan penduduk.Yang serius lagi, pertambahan penduduk yang semakin pesat dan semakin besar jumlahnya menyebabkan masalah pengangguran dan tingkat kemiskinan menjadi bertambah buruk.Masalah ini menambah hambatan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi.
Didalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi.Hal tersebut di sebabkan pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap Negara. Cara menanggulangi pengangguran adalah dengan cara pemerintah harus mempercepat investasi terhadap pembangunan ekonomi, mungkin dengan mempercepat investasi terhadap pembangunan akan mengurangi masalah-masalah pembangunan dan akan mengurangi jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Dengan pmercepatan investasi sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, salah satunya Percepatan Pembangunan Infrastuktur. .
Dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dan Penyediaan infrastruktur yang memadai pemerintah bisa membangun lapangan pekerjaan, dan bisa membangun perumahan dan pemukiman yang layak bagi masyarakat yang tidak mampu.salah satu prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
§ C. Pengaruh Negatif Pemercepatan Investasi
Sering kita lihat di alam sekitar dengan
pemercepatan investasi ada pengaruh positif dan negatifnya, seperti yang sudah
di jelaskan diatas itu adalah pengaruh positif terhadap pertambahan penduduk,
pengangguran dan tingkat kemiskinan. Disisi lain selain pengaruh positif
pemercepatan investasi juga memeliki pengaruh negatifnya.
Dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan masalah yang dihadapi pun akan semakin rumit, kita ambil contoh salah satu dari pengaruh negatifnya adalah Hancurnya Sumber Daya Alam ( SDA ).
Seperti yang sudah kita ketahui dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, berarti cepatnya penanaman modal terhadap pembangunan.Masalah yang dihadapi dari pemercepatan investasi adalah pemerintah dan para investor sangat membutuhkan lahan untuk berinvestasi, seperti lokasi pembangunan dan dibutuhkannya sebidang tanah. Sehingga dengan dibutuhkannya lokasi pembangunan dan sebidang tanah kerusakan lingkungan pun akan menanggung resikonya. Kita ambil contoh seperti pemukiman yang beriklim dingin ,di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayuran, dengan adanya pemercepatan invetasi daerah yang mulanya beriklim dingin di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayurkan semuanya akan sia-sia, karena merjalelanya pemerintah dan para investor terhadap pembangunan sehingga akan mengakibatkan daerah tersebut menjadi hancur dan rusak akibat pemercepatan invetasi terhadap pembangunan. Seperti terjadinya banjir, tanah longsor ataupun bencana alam lainnya itu di disebabkan pemercepatan investasi.Menurut saya tidak ada salahnya pemerintah melakukan pemercepatan investasi tetapi pemerintah harus peduli dengan lingkungan sekitar, seperti kerusakan lingkungan karena efek bangunan.Apakah dengan kerusakan lingkungan ini pemerintah mau bertanggung jawab? Pemerintah tidak akan bertanggung jawab.
Seperti sekarang ini Indonesia dirundung berbagai bencana, seperti bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kelakuan manusia akibat ini semua adalah tidak adanya peduli pemerintah terhadap lingkungan sekitar.
Dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan masalah yang dihadapi pun akan semakin rumit, kita ambil contoh salah satu dari pengaruh negatifnya adalah Hancurnya Sumber Daya Alam ( SDA ).
Seperti yang sudah kita ketahui dengan pemercepatan investasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, berarti cepatnya penanaman modal terhadap pembangunan.Masalah yang dihadapi dari pemercepatan investasi adalah pemerintah dan para investor sangat membutuhkan lahan untuk berinvestasi, seperti lokasi pembangunan dan dibutuhkannya sebidang tanah. Sehingga dengan dibutuhkannya lokasi pembangunan dan sebidang tanah kerusakan lingkungan pun akan menanggung resikonya. Kita ambil contoh seperti pemukiman yang beriklim dingin ,di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayuran, dengan adanya pemercepatan invetasi daerah yang mulanya beriklim dingin di tumbuhi pepohonan dan sayur-sayurkan semuanya akan sia-sia, karena merjalelanya pemerintah dan para investor terhadap pembangunan sehingga akan mengakibatkan daerah tersebut menjadi hancur dan rusak akibat pemercepatan invetasi terhadap pembangunan. Seperti terjadinya banjir, tanah longsor ataupun bencana alam lainnya itu di disebabkan pemercepatan investasi.Menurut saya tidak ada salahnya pemerintah melakukan pemercepatan investasi tetapi pemerintah harus peduli dengan lingkungan sekitar, seperti kerusakan lingkungan karena efek bangunan.Apakah dengan kerusakan lingkungan ini pemerintah mau bertanggung jawab? Pemerintah tidak akan bertanggung jawab.
Seperti sekarang ini Indonesia dirundung berbagai bencana, seperti bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kelakuan manusia akibat ini semua adalah tidak adanya peduli pemerintah terhadap lingkungan sekitar.
§ KURANGNYA INVESTASI INDONESIA
Ciri umum negara terbelakang adalah kelangkaan modal.Sebab utama kelangkaan modal adalah kecilnya tabungan atau lebih tepat kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Maka bila dibandingkan dengan Indonesia, keadaan tersebutlah yang terjadi saat ini, hal ini dapat dilihat dari sejumlah fakta seperti tertundanya keinginan pemerintah untuk membangun sejumlah infrastruktur akibat kurangnya dana yang dimiliki oleh pemerintah, tingkat produktivitas dan kemampuan individual masyarakat juga rendah, ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah, serta kurangnya sarana produksi yang dimiliki masyarakat dan sector swasta. Akibatnya adalah derajat ekonomi, kesehatan, serta tingkat pengganguran yang tinggi.
Keadaan tersebut bisa dikurangi jika pemerintah bisa membangun dan menciptakan sarana produksi tadi.Pembangunan dan penciptaan sarana produksi tersebut adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung program tersebut.permasalahannya adalah dana untuk merealisasikannya tidak mencukupi. Dalam hal ini sebenarnya sector swasta dalam negeri mempunyai peran yang strategis yaitu dengan membantu pemerintah dalam mengumpulkan dana tersebut. Namun kondisi sector swastapun tidak mampu untuk memikul tanggung jawab itu. Sehingga kebutuhan akan penyediaan dana dari luar menjadi pilihan utama kebijakan pembangunan ekonomi.
Dalam hal ini, pemerintah sebaiknya memaksimalkan peran dan posisinya sebagai penentu kemana arah pembangunan ekonomi diarahkan.Menjadi tanggung jawab negara adalah melakukan investasi yang paling menguntungkan masyarakat
Keluarnya paket kebijakan investasi tersebut diharapkan mampu mendongkrak kinerja investasi di Indonesia.Sebab, pemerintah menyadari bahwa investasi dapat diharapkan memberikan nilai bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Investasi Indonesia di tengah krisis global sangat berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, salah satunya Percepatan Pembanguan Infrastuktur.
Penyediaan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu prasyarat utama untuk memacu pertumbuhan ekonomi, mempertahankan daya saing internasional, serta untuk mendukung upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar