Jumat, 04 Mei 2012

5 & 6. Struktur


5&6 STUKTUR

1.      Stuktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :
  • Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
  • Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
  • Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.

§  Kelebihan dan kelemahan system ekonomi

kelemahan sistem kapitalisme


Sistem kapitalis sebagai pengganti sistem komunis memberikan dampak yang sangat buruk bagi perkembangan perekonomian dunia.Kapitalis berasal dari kata capital, secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘modal’.Didalam sistem kapitalis, kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemilik modal, dimana dalam perekonomian modern pemilik modal dalam suatu perusahaan merupakan para pemegang saham.
Pemegang saham sebagai pemegang kekuasaan tertinggi disebuah perusahaan akan melimpahkan kekuasaan tersebut kepada top manajemen yang diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tidak jarang dalam suatu perusahaan pemegang saham terbesar atau mayoritas dapat merangkap sebagai top manajemen.

Hal ini secara tidak lansung akan meyebabkan top manajemen bekerja untuk kepentingan pemegang saham dan bukan untuk kepentingan karyawan atau buruh yang juga merupakan bagian dari perusahaan, karena mereka diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS. Situasi ini akan mendorong top manajemen menjadikan karyawan atau buruh sebagai ’sapi perahan’ dalam mencapai tujuannya, yang mana ini merupakan inti dari ilmu manajemen.

Kelemahan Sebagai Sistem Dalam Perusahaan Modern
Banyak perusahaan yang memperoleh keuntungan dan terus meningkat setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan. Apakah peningkatan keuntungan ini akan diikuti oleh peningkatan atau kenaikan gaji karyawan atau buruh? Tentu saja jawabanya tidak. Apalagi di Indonesia, dimana kebanyakan karyawan dan buruh bukan merupakan pegawai tetap dan hanya dikontrak enam bulan atau setahun. Apakah mereka akan merasakan manfaat dari peningkatan keuntungan perusahaan? Sekali lagi tentu saja tidak.

Kelemahan Sebagai Sistem Dalam Lembaga Keuangan Perbankan 
Kelemahan mendasar berikutnya dari sistem kapitalis adalah sistem bunga. Sistem kapitalis memposisikan uang sebagai sesuatu yang mempunyai nilai berdasarkan waktu, jadi uang akan mempunyai nilai yang berbeda karena perbedaan waktu. Keadaan ini akan memaksa lembaga keuangan khususnya perbankan memberikan pertolongan finansial dengan mengharapkan imbalan bunga, sehingga bunga dapat didefinisikan sebagai ‘tiada pertolongan tanpa imbalan’. Hal ini bertolak belakang sekali dengan prinsip seorang muslim, karena Islam merupakan agama terbesar di Indonesia, dimana pertolongan diberikan dengan ikhlas dan biarlah Allah SWT yang membalas dengan cara-Nya.

Kelemahan Dalam Sistem Nilai Tukar
Sitem kapitalis sebagai suatu sistem yang mayoritas diterapkan dibanyak negara, termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini akan mendorong para spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli terhadap nasib orang banyak.

kebaikan,keunggulan sistem kapitalisme


Kebaikan sistem Kapitalis bagi Indonesia adl memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan suntikan Dana investasi dari negara Kapitalis (meskipun akhirnya kita menjadi manja dan terlalu terbiasa disuntik dana oleh orang lain).

Investasi ini sangat menguntungkan karena kita secara finansial tidak dirugikan oleh investasi para Kapitalis ini...

Jadi mereka memberikan Uang (investasi) untuk dikelola oleh kita...

Kalo ternyata kita bisa menggunakan uang tsb dengan baik dan memperoleh laba, kita bagi-bagi uang labanya dengan si Kapitalis tsb (bagi hasil).

Kalo ternyata kita merugi, artinya uang Investasi habisa tapi tidak dapat laba, maka si Kapitalis akan menarik uangnya yang tersisa...

Jadi sebenarnya dengan adanya Kapitalis itu menanamkan investasi di Indonesia, kita punya kesempatan gratis untuk membangun bisnis, dan tanpa resiko pula (soalnya kalo rugi dan bangkrut, kita tidak perlu ganti rugi)...

Hanya saja biasanya kalau perusahaan bangkrut dan investasi ditarik lagi, maka para pegawai perusahaan itu akan di PHK dan inilah yang biasanya di ekspos, seolah-olah ada orang Indonesia yang menderita karena sistem ekonomi yang Kapitalis..
sumber:
handzmentallist.blogspot.com › Kuliah

 2. Pendapatan Nasional
Pengertian Pendapatan Nasional :
§  Pendapatan atau income adalah uang yang diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji.upah,sewa,bunga, dan laba termasuk beragam tunjangan. Dalam ekoniomi mikro, pendapatan adalah aliran penghasilan dari penyediaan faktor-faktor produksi untuk periode tertentu. Dalam ekonomi makro, pendapatan adalah pendapatan nasional suatu negara.
Produk domestik bruto (GDP )
§  Produk domestik bruto (Gross Domestic Product ) merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit – unit produksi dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun. Perhitungan GDP ini termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.


Produk Nasional Bruto (GNP)

§  Produk nasional bruto (Gross National Product ) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun. Nilai GNP termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada diluar negri ,tetapi tidak termasuk hasil produksi unit usaha luar negri yang beroperasi di negara tersebut.
GNP = GDP – Produk Neto terhadap luar negeri


Pendapatan Nasional Neto (NNI)

§  Pendapatan Nasional Neto ( Net National income ) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan dan pajak hadiah.


Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI )

§  Pendapatan yang siap dibelanjakan ( Disposable Income ) adalah pendapatan yang siap untuk barang dan jasa konsumsi.Kelebihan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi akan digunakan sebagai tabungan dan disalurkan menjadi investasi.


Pengertian dan Definisi Pendapatan per kapita

§  Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara. Variable yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Secara matematis, rumus perhitungan pendapatan per kapita adalah 
Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk

Sumber: 
http://id.shvoong.com/business-management/2155639-definisi-dan-kegunaan-pendapatan-kapita/#ixzz1q7YteF00


3.Distribusi Pendapatan Nasional dan Kemiskinan

·         KEMISKINAN
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendahserta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan merupakan dua masalah besar dibanyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Akan tetapi, sejarah menunjukan bahwa setelah 10 tahun berlalu pada tahun 1969, ternyata efek yang dimaksud itu mngkin tidak tepat untuk dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir ke bawahnya sangat lambat. Akhirnya, sebagai akibat dari strategi tersebut, pada dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 1990-an, sebelum krisis ekonomi, Indonsia memang menikmati laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto yang relatif tinggi, tetapi tingkat kesenjangan juga semakin besar dan jumlah orang miskin tetap banyak.
Penyebab Kemiskinan
Karena ciri dan keadaan masyarakat dalam suatu daerah sangat beragam (berbeda) ditambah dengan kemajuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang masih rendah
Kebijakan dalam negeri seringkali dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri atau internasional antara lain dari segi pendanaan
Ukuran Kemiskinan
·         Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
·         Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.
Strategi Dalam Mengurangi kemiskinan
·         Pembangunan Sektor Pertanian
Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor
tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat di
pedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama sekali
teknologi disektor pertanian dan infrastruktur.
·         Pembangunan Sumber Daya manusia
Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang
cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga
pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh
pemerintah.
·         Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat
Mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat
sehingga mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan
dan program pengentasan kemiskinan

Faktor-faktor Penyebab kemiskinan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung
maupun tidak langsung
a.       Tingkat kemiskinan cukup banyak.
b.      Mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output ( produktivitas tenaga kerja ).
c.       Tingkat inflasi.
d.      Tinggat Infestasi.
e.       Alokasi serta kualitas sumber daya alam.
f.       Tingkat dan jenis pendidikan.
g.      Etos kerja dan motivasi pekerja.


·         Distribusi Pendapatan Nasional

Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.
           Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.
          Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.
         Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun
          Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
          Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu.

Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank).
         Menurut teori neoklasik, perbedaan kepemilikan faktor produksi, lama kelamaan akan hilang atau berkurang melalui suatu proses penyesuaian otomatis. Bila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.
          Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.

PERTUMBUHAN & PEMERATAAN  EKONOMI
Di dalam dunia perekonomian kita mengenal adanya pertumbuhan ekonomi.Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP / GNP tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak.  Namun demikian, pada umumnya para ekonom memberikan pengertian sama.  Mereka mengartikan pertumbuhan atau pembangunan ekonomi sebagai kenaikan GDP / GNP saja.Dalam  penggunaan  yang  lebih  umum,  istilah  pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan di  (negara sudah berkembang).
Akhirnya suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang jika pendapatan per-kapita menunjukkan kecenderungan jangka panjang yang menarik.  Namun demikian tidaklah berarti bahwa pendapatan per-kapita akan mengalami kenaikan terus-menerus.  Adanya resesi ekonomi, kekacauan politik, dan penurunan ekonomi, misalnya dapat mengakibatkan suatu perekonomian mengalami suatu penurunan tingkat kegiatan ekonominya.Jika keadaan demikian hanya bersifat sementara dan kegiatan ekonomi secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun, maka masyarakat tersebut dapat dikatakan mengalami pembangunan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar